Update Covid 19: Sebuah Data Insight Ringkas hingga 25 Mei 2020

Artikel ini melakukan exploratory data analysis singkat pertumbuhan COVID-19 di Indonesia hingga 25 Mei 2020. Beberapa hasil analisis dan pengamatan mungkin menarik dan mungkin perlu bagi pemerintah, masyarakat dan para pengambil keputusan.

Data pertumbuhan COVID-19 per 25 Mei 2020 berasal dari https://www.kaggle.com/sudalairajkumar/novel-corona-virus-2019-dataset (diunduh tanggal 26 Mei 2020).

Data jumlah penduduk per provinsi Indonesia berasal dari https://www.bps.go.id/statictable/2014/02/18/1274/proyeksi-penduduk-menurut-provinsi-2010—2035.html.

Data kepadatan penduduk per provinsi Indonesia berasal dari https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/842.

Pertumbuhan Kasus COVID-19 Indonesia

Berikut adalah plot pertumbuhan jumlah kasus, kematian, dan kesembuhan COVID-19 di Indonesia per 25 Mei 2020:

Gambar 1. Pertumbuhan jumlah kasus, kematian, dan kesembuhan COVID-19 di Indonesia (per 25 Mei 2020)

Pertumbuhan Kasus COVID-19 ASEAN

Berikut adalah plot pertumbuhan kasus COVID-19 di beberapa negara ASEAN:

Gambar 2. Pertumbuhan kasus COVID-19 di beberapa negara ASEAN

Dari plot terlihat bahwa Thailand, Malaysia, dan Vietnam memiliki kurva yang cenderung melandai sedangkan Indonesia dan Singapura masih memiliki kurva pertumbuhan yang masih menanjak.

Dari kurva pertumbuhan ini, Indonesia masih harus tetap waspada dala menghadapi pandemi karena belum ada tanda-tanda penurunan pertumbuhan kasus.

Recovery Rate COVID-19 di ASEAN

Bila recovery rate didefinisikan sebagai ((jumlah yang sembuh/(jumlah yang sembuh + jumlah yang meninggal)) x100%, berikut adalah plot recovery rate di negara-negara ASEAN:

Gambar 3. Recovery Rate di beberapa negara ASEAN

Terlihat dari plot bahwa dari 5 negara ASEAN yang diobservasi, 4 di antaranya sudah memilki recovery rate di atas 90%. Artinya 9 dari 10 pasien COVID-19 diprediksi akan sembuh dan 1 orang akan meninggal.

Sedangkan, recovery rate di Indonesia ada di sekitar angka 80%. Meskipun relatif rendah dibandingkan negara ASEAN yang lain, angka ini terus meningkat sejak akhir Maret 2020, di harapkan recovery rate di Indonesia juga akan berada di atas angka 90% pada beberapa bulan ke depan. Terus meningkatnya angka recovery rate ini diharapkan bisa memberikan harapan pada warna Indonesia bahwa mayoritas pasien COVOD-19 akan sembuh.

Perbandingan Kasus, Kesembuhan, dan Kematian Baru COVID-19 di Negara-Negara Asean

Berikut adalah grafik perbandingan kasus, kesembuhan, dan kematian baru di 5 negara ASEAN:

Dari plot-plot di atas terlihat bahwa Thailand dan Vietnam sudah memiliki jumlah kasus baru harian yang relatif rendah yaitu di bawah angka 50 per hari.

Di Malaysia, setelah beberapa hari mengalami penurunan jumlah kasus baru harian, pada beberapa hari terakhir mengalami penignkatan hingga di atas 150 per hari pada hari terakhir.

Di Singapura, kasus baru harian pada bulan Mei 2020 ada di rentang 200-1000, namun ada tren menurun apabila dibandingkan rata-rata minggu ini dengan minggu-minggu sebelumnya.

Di Indonesia, kasus harian pada bulan Mei 2020 juga ada di rentang 200-1000, namun ada tren meningkat apabila dibandingkan rata-rata minggu ini dengan minggu-minggu sebelumnya. Namun, 2 hari terakhir ini jumlah kasus baru harian kembali turun di rentang 400-600 per hari. Rentang ini dibandingkan dengan jumlah kasus baru di negara ASEAN lainnya masih relatif tinggi.

Dengan rentang jumlah kasus baru harian yang setara pada minggu terakhir antara Singapura dan Indonesia, Singapura diuntungkan dengan tingginya angka kesembuhan harian yang angkanya sudah berada di atas kasus harian. Di Indonesia angka kesembuhan hariannya masih di bawah angka kasus hariannya.

Perbandingan Laju Pertumbuhan COVID-19 di ASEAN

Berikut adalah plot perbandingan laju pertumbuhan beberapa negara ASEAN yang digambarkan dengan membandingkan kasus mingguan dengan total kasus:

Gambar 5. Perbandingan laju pertumbuhan beberapa negara ASEAn (log scale)

Kurva yang turun pada plot di atas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan sudah tidak bersifat eksponensial. Vietnam dan Thailand sudah menunjukkan kurva yang menurun. Malaysia sempat mengalami penurunan kurva namun kemudian kembali eksponensial pertumbuhannya. Singapura kurvanya sudah mulai mendatar, yang artinya sudah tidak eksponensial namun juga belum menunjukkan penurunan laju pertumbuhan yang signifikan. Di Indonesia kurva masih menanjak yang menunjukkan pertumbuhan di Indonesia masih eksponensial. Apabila kurva di Indonesia mulai menurun, dengan mengambil insight dari kurva Malaysia, kedisiplinan menghadapi pandemi tetap harus dijaga karena kurva laju pertumbuhan bisa meningkat lagi.

Pertumbuhan Kasus COVID-19 Provinsi-Provinsi Indonesia

Berikut adalah plot pertumbuhan kasus COVID-19 di 5 provinsi dengan kasus terbanyak di Indonesia per 25 Mei 2020.

Gambar 6. Pertumbuhan kasus di 5 Provinsi dengan kasus terbanyak di Indonesia (per 25v Mei 2020)

Dari plot tersebut urutan berdasarkan jumlah kasusnya adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah. Perlu diperhatikan bahwa pada beberapa hari terakhir di plot Jawa Timur terdapat peningkatan slope yang menunjukkan adanya lonjakan jumlah kasus.

Recovery Rate COVID-19 Provinsi-Provinsi Indonesia

Berikut adalah plot recovery-rate di 5 provinsi dengan kasus terbanyak di Indonesia:

Gambar 7. Recovery Rate di 5 provinsi dengan kasus terbanyak di Indonesia

Terlihat bahwa provinsi Sulsel memiliki recovery rate tertinggi pada seminggu terakhir yaitu di atas 80%. DKI, Jabar, dan, Jateng memiliki recovery rate disekitar 70-80%. Sedangkan provinsi Jatim memiliki recovery rate yang relatif lebih rendah yaitu di sekitar 60-70%.

Perbandingan Kasus, Kesembuhan, dan Kematian COVID-19 Provinsi-Provinsi Indonesia

Berikut adalah plot perbandingan kasus, kesembuhan, dan kematian harian di 5 provinsi Indonesia:

Dari plot-plot tersebut terlihat bahwa di DKI, Jabar, Jateng, dan Sulsel pada seminggu terakhir memiliki kasus baru di bawah 200 per hari. Sedangkan di Jatim terdapat dua hari pada seminggu terakhir yang mencapai 400-500 kasus baru. Namun, tren kasus baru mulai turun di 3 hari terakhir yaitu pada rentang 50-250 kasus per hari.

Menurut laporan Metro TV tanggal 24 Mei 2020 (https://www.metrotvnews.com/play/b3JCV29A-kasus-positif-covid-19-di-jatim-melonjak-ini-penyebabnya# ), lonjakan kasus baru di Jatim dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: tingkat pelaksanaan tes COVID-19 yang semakin masif dan kepatuhan PSBB yang relatif lebih rendah dari PSBB 1. Sekitar 65% kasus baru pada seminggu terakhir di Jatim berasal dari kota Surabaya.

Perbandingan Laju Pertumbuhan COVID-19 Provinsi-Provinsi Indonesia

Berikut plot perbandingan kasus mingguan dan kasus total yang menggambarkan tingkat laju pertumbuhan kasus di provinsi-provinsi Indonesia:

Dari plot tersebut terlihat secara visual bahwa provinsi DKI, Jabar, dan Jateng sudah mulai melandai yang menujukkan laju pertumbuhan relatif menurun. Di Jatim terlihat plot masih menukik yang menunjukkan laju pertumbuhan masih bersifat eksponensial. Untuk Jatim mungkin perlu ditingkatkan upayanya dalam menghadapi pandemi ini seperti dalam hal kepatuhan PSBB oleh warga dan pelaksanaan isolasi pasien positif dan tracing oleh pemerintah dan petugas kesehatan. Untuk provinsi lain juga tidak boleh lengah karena laju pertumbuhan bisa meningkat kembali sewaktu-waktu.

Korelasi Jumlah dan Kepadatan Penduduk dengan Pertumbuhan COVID-19 di Provinsi-Provinsi Indonesia

Berikutnya akan dilakukan tes korelasi antara jumlah penduduk dan kepadatan penduduk dengan beberapa variabel terkait pertumbuhan COVID-19. Karena hampir semua variabel menunjukkan distribusi data yang tidak normal, tes korelasi yang dipakai adalah tes spearman dengan alpha=0,05. H0 yang dipakai adalah tidak adanya hubungan antara jumlah penduduk atau kepadatan penduduk dengan variabel yang dianalisis.

Apabila nilai p yang didapatkan lebih dari alpha, H0 diterima. Apabila nilai p yang didapatkan lebih kecil dari alpha, H0 dapat ditolak yang menunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara dua variabel dianalisis.

Berdasarkan data 33 provinsi per 25 Mei 2020 berikut hasil tes korelasi yang dilakukan:

1. Korelasi jumlah penduduk dengan:

a. jumlah kasus
 SpearmanrResult(correlation=0.6293449197860963, pvalue=8.726785733769865e-05)
 b. jumlah kematian
 SpearmanrResult(correlation=0.646518384896729, pvalue=4.80677931613396e-05)
 c. kasus_baru_mean
 SpearmanrResult(correlation=0.6293449197860963, pvalue=8.726785733769865e-05)
 d. kasus_baru_max
 SpearmanrResult(correlation=0.5326533827133237, pvalue=0.0014171473443908601)

2. Korelasi kepadatan penduduk dengan:

a. jumlah kasus
 SpearmanrResult(correlation=0.4582602171928495, pvalue=0.007319249631127339)
 b. jumlah kematian
 SpearmanrResult(correlation=0.600603977351344, pvalue=0.00021948228387556608)
 c. kasus_baru_mean
 SpearmanrResult(correlation=0.4582602171928495, pvalue=0.007319249631127339)
 d. kasus_baru_max
 SpearmanrResult(correlation=0.3573340823078964, pvalue=0.041197518671329154)

Dari hasil tes tersebut, ditunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara jumlah penduduk di suatu provinsi dengan jumlah kasus, jumlah kematian, rata-rata kasus harian, dan angka kasus harian maksimal.

Nilai korelasi bersifat positif untuk keempat korelasi ini. Artinya peningkatan jumlah penduduk memiliki korelasi yang signifikan dengan peningkatan jumlah kasus , peningkatkan kematian, peningkatan rata-rata kasus harian, dan peningkatan angka kasus harian maksimal. Begitu juga dengan korelasi antara kepadatan penduduk di suatu provinsi dengan jumlah kasus, jumlah kematian, rata-rata kasus harian, dan angka kasus harian maksimal.

Catatan Akhir Dan Rekomendasi

Beberapa key findings yang bisa diambil dari analisis di atas antara lain:

  • Pertumbuhan kasus COVID-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan pertumbuhan kasus seperti yang terlihat di Thailand dan Vietnam.
  • Recovery rate Indonesia relatif lebih rendah dari negara ASEAN lain, namun angkanya terus meningkat pada beberapa minggu terakhir.
  • Dengan tingkat kasus baru dalam rentang yang setara antara Indonesia dan Singapura, Singapura terbantu dengan angka kesembuhan harian yang lebih tinggi dari kasus hariannya.
  • Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi di Indonesia adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah.
  • Recovery rate di 5 provinsi ini ada dalam rentang 60-90%.
  • Laju pertumbuhan kasus di Jawa Timur relatif lebih tinggi dibandingkan di provinsi lain.
  • Terdapat korelasi positif antara jumlah penduduk dan kepadatan penduduk dengan jumlah kasus total, jumlah kematian, angka kasus harian rata-rata, dan angka kasus harian maksimal.

Berdasarkan temuan-temuan tersebut dan dengan akan diberlakukannya kebijakan new normal di Indonesia terdapat beberapa rekomendasi yang dapat penulis berikan:

  • Tetap dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pandemi dan langkah-langkah menghadapinya. Karena kesuksesan penanganan pandemi membutuhakan kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.
  • Peningkatan pelaksanaan isolasi pasien COVID-19 dan pelaksanaan tracing untuk mempercepat deteksi sebelum terjadi penyebaran.
  • Upaya penanganan pandemi dapat diprioritaskan pada daerah dengan jumlah penduduk dan kepadatan penduduk yang tinggi karena ditmeukannya korelasi positif dengan pertumbuhan kasus COVID-19.
  • Himbauan untuk tidak panik karena dari data terdapat beberapa berita baik seperti terus meningkatnya angka recovery rate di Indonesia serta beberapa provinsi di Indonesia sudah mulai ada tanda-tanda penurunan laju pertumbuhan kasus COVID-19 .
Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0