Membaca Data Iklim dan Pertambahan Kasus Baru COVID-19

Negara-negara di Bumi dapat dibagi menjadi dua bagian berdasarkan iklimnya, yaitu negara tropis dan sub-tropis. Adanya perbedaan iklim tersebut menimbulkan suatu pertanyaan terkait wabah COVID-19 yang saat ini menyerang seluruh negara di Bumi, apakah ada kaitan antara iklim dari suatu negara terhadap laju penyebaran virus COVID-19? Pada artikel ini, akan dilakukan analisis sederhana data iklim terhadap pertambahan kasus COVID-19 per harinya.  

Gambar 1 dan Gambar 2 adalah grafik dari nilai maksimum, minimum, median, serta mean dari kasus baru COVID-19 pada masing-masing negara beriklim tropis maupun subtropis.

Gambar 1. Kasus baru (mean, median, max, dan min) dari negara-negara beriklim subtropis
Gambar 2. Kasus baru (mean, median, max, dan min) dari negara-negara beriklim tropis

Dari kedua grafik di atas dapat dilihat perbedaan yang sangat jelas dari jumlah kasus per hari yang berbeda jauh antara negara beriklim tropis dan subtropis. Secara umum, jumlah kasus baru per hari di negara subtropis jauh lebih besar dibandingkan negara tropis, bahkan hingga saat ini 10 negara dengan kasus COVID-19 terbesar merupakan negara yang beriklim subtropis. Dari analisis di atas dapat dilihat bahwa iklim memiliki kemungkinan untuk mempengaruhi penyebaran virus COVID-19, lalu bagaimana iklim dapat mempengaruhi penyebaran virus COVID-19?

Selain dari data jumlah kasus per hari, dilihat juga apakah ada pengaruh dari iklim terhadap seberapa cepat (dalam hari) jumlah kasus di negara tersebut bertambah dua kali (days to double)lebih banyak. Gambar 3 merupakan boxplot yang menggambarkan sebaran days to double (mean dan max) dari kategori subtropis dan tropis. Dari boxplot tersebut dapat dilihat bahwa secara umum negara dengan iklim subtropis memiliki nilai days to double yang lebih rendah, ini berarti bahwa negara subtropis lebih cepat mengalami pertumbuhan kasus COVID-19 dibandingkan negara tropis.

Gambar 3. Boxplot dari nilai days to double berdasarkan iklim

Selain itu dapat dilihat juga nilai days to doubleper negara, dilihat dari nilai mean maupun dari nilai minimum (maximum growth) yaitu berapa hari yang dibutuhkan sehingga jumlah kasus mencapai dua kali lipat dari sebelumnya. Berikut pada Gambar 4 dan Gambar 5 adalah perbandingan days to double dari tiap negara pada masing-masing iklim dengan cutoff jumlah kasus di atas 6000 untuk negara subtropis, dan jumlah kasus di atas 300 untuk negara tropis.

Gambar 4. Jumlah days to double (mean) masing-masing negara pada tiap iklim

Gambar 4 menunjukkan nilai days to double (mean) yang berarti nilai days to double rata-rata dari tiap negara. Dari gambar di atas dapat dilihat adanya negara yang memiliki jumlah hari yang berbeda cukup jauh seperti China dan Singapura, di China sendiri kasus COVID-19 per harinya sudah sangat berkurang, ini dikarenakan China sudah melewati puncak dari pandemik ini. Dari iklim tropis dapat dilihat Singapura memiliki nilai yang cukup tinggi juga, hal ini kemungkinan dikarenakan penanganan Singapura terhadap kasus ini dilakukan cukup baik.

Hal menarik dapat dilihat pada Gambar 6 yaitu days to double minimum atau maximum growth, yang berarti berapa hari minimum yang dibutuhkan suatu negara sehingga jumlah kasus COVID-19 bertambah dua kali lipat dibanding sebelumnya. Apabila kita lihat gambar di bawah, maka dengan jelas kita bisa melihat bahwa days to double yang dimiliki oleh negara subtropis jauh lebih rendah dibandingkan negara tropis. Bahkan dari seluruh negara yang ada di bawah, dapat dilihat tidak ada satupun negara yang memiliki days to double lebih dari 2. Sebaliknya, untuk negara tropis walaupun terdapat nilai yang cukup rendah di beberapa negara. Secara umum nilai days to double minimum lebih besar dibandingkan negara subtropis.

Gambar 5. Jumlah days to double (min) masing-masing negara pada tiap iklim

Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia sendiri hingga 29 Maret 2020 memiliki nilai days to double (mean)sebesar 3.96 hari dan days to double (min) berkisar di 2.2 hari. Dengan Confidence Interval 95%, nilai days to double yang dimiliki Indonesia berkisar di antara 3.33 hari – 4.92 hari.

Selain berdasarkan iklim tropis dan subtropis, kita juga dapat membagi negara-negara terinfeksi COVID-19 berdasarkan belahan bumi, yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan.  Saat ini belahan bumi utara sedang berada di musim dingin, sementara belahan bumi selatan berada di musim panas. Untuk itu, akan dilihat apakah musim juga berpengaruh dalam penyebaran virus COVID-19 saat ini.

Gambar 6 merupakaan bar chart yang menunjukkan jumlah kasus baru (maksimum, mean, dan median) pada setiap negara di masing-masing belahan bumi.  Dapat dilihat bahwa jumlah kasus di belahan bumi utara jauh lebih banyak dibandingkan belahan bumi selatan.  Namun demikian, perlu diingat bahwa secara umum memang jumlah negara di bagian belahan bumi utara lebih banyak, sehingga hampir 90% populasi Bumi tinggal di belahan bumi utara. Maka tidak aneh apabila jumlah kasus pada negara-negara di belahan bumi utara jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kasus di belahan bumi selatan. Untuk melihat lebih jelas, maka perlu dihitung perbandingan antara kasus positif COVID-19 dengan total populasi masing-masing belahan bumi, hasilnya adalah sebagai berikut:

Dari nilai pada tabel di atas dapat dilihat bahwa perbandingan antara kasus positif dengan total populasi di belahan bumi utara hampir 10 kali lebih besar dibandingkan belahan bumi selatan. Dari sini dapat diperkirakan adanya kemungkinan pengaruh dari musim terhadap penyebaran COVID-19.

Gambar 6. Jumlah kasus baru per hari pada masing-masing negara sesuai belahan bumi (hemisphere)

Seperti pada bagian tropis dan subtropis, pada bagian ini juga dihitung nilai days to double dari masing-masing negara di belahan bumi yang berbeda. Berikut adalah boxplot yang menggambarkan perbedaan days to double secara keseluruhan dari tiap belahan bumi. Sebelumnya digunakan cutoff jumlah kasus di atas 3000 untuk belahan bumi utara, dan jumlah kasus di atas 100 untuk belahan bumi selatan.

Gambar 7. Boxplot dari nilai days to double berdasarkan belahan bumi (Northern Hemisphere dan Southern Hemisphere)

Gambar 8. Jumlah days to double (mean) masing-masing negara sesuai dengan belahan bumi

Gambar 9. Jumlah days to double (min) masing-masing negara sesuai dengan belahan bumi

Gambar 8 merupakan jumlah days to double (mean) dari masing-masing negara, apabila dilihat dengan seksama kedua belahan bumi memiliki nilai yang tidak terlalu jauh perbedaannya. China memiliki nilai yang besar dikarenakan China sudah melewati masa puncak wabah dan jumlah kasus per harinya sudah mulai berkurang. Sedangkan pada Gambar 9, yang merupakan jumlah days to double (minimum) kita bisa lihat bahwa secara umum nilai yang dimiliki negara di belahan bumi utara jauh lebih besar dibandingkan negara di belahan bumi selatan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Associate Professor, University of Maryland’s Institute of Virology, Mohammad Sajadi, penyebaran virus COVID-19 cenderung lebih sulit pada iklim yang lebih hangat, penelitian beliau mengusulkan bahwa virus ini dapat menyebar dimanapun, namun lebih efektif pada manusia ketika humiditasrendah dan temperatur di antara 5 – 11 ˚C. Selain itu, saintis dari Universitas Beihang dan Universitas Tsinghua di China telah memeriksa bagaimana virus COVID-19 ini menyebar di 100 kota di China, mereka menyimpulkan bahwa “temperatur yang tinggi dan humiditas yang relatif tinggi secara signifikan mengurangi transmisi COVID-19”.

Di sini, ada sedikit harapan. Bahwa laju eksponensial penularan virus ini akan lebih lambat di Indonesia, sebagai negeri tropis; ketimbang di Eropa dan Amerika misalnya. Namun, perlu dicatat, sebelum bisa dikendalikan , pertumbuhannya tetap eksponensial ! Jadi, Indonesia punya sedikit toleransi waktu untuk sesegera mungkin menata diri ; mencegah peningkatan kecepatan penularan , meningkatkan deteksi dini maupun meningkatkan recovery rate; sehingga Indonesia tidak harus menjadi chaos seperti Italia, negeri-negeri Eropa dan Amerika saat ini.

Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0