Framework Business Continuity Management (Scope BCM)

Definisi dan pemahaman wal sangat penting untuk mengetahui secara lengkap Scope BCM dan kaitannya dengan aktivitas lain di perusahaan lain seperti Enterprise Risk Management (ERM), atau aktifitas operasional. Hal tersebut juga diperlukan untuk mengatur organisasi pelaksana BCM di perusahaan.

Untuk mencapai ketahanan terhadap crisis atau bencana yang tak terduga, perusahaan harus menyiapkan BCM Strategy yang akan dituangkan dalam bentuk penetapan kebijakan, pengembangan dokumen Plan (BCP, CMP) dan implementasi resource yang diperlukan dalam rangka continuity tersebut.

(sumber : sharingvision.com)
(sumber : sharingvision.com)

Batasan Scope BCM adalah sesuatu yang strategik ditinjau dari aspek kebutuhan pelanggan, finansial, reputasi, hukum dan regulasi serta stakeholder. Jika sebuah produk masuk ke dalam scope, maka keseluruhan aktifitas yang mendukung harus masuk dalam pembahasan BCP yang dibuat. Pertimbangan diluar diluar scope yang harus diperhatikan adalah produk/layanan yang sudah akan terminasi, dang roduk dengan proporsi pendapatan kecil (margin kecil).

Seharusnya BCM ditetapkan pada setiap lini perusahaan, namun kadang-kadang hal ini perlu dilakuakan secara bertahap. Maka dari itu harus dimual dari yang paling penting yaitu produk dan layanan yang dihasilkan oleh perusahaan untuk pelanggannya. Jika produk dan layanan ini cukup banyak dimulai dari yang paling besar “value” nya untuk perusahaanm jadi perusahaan dapat menentukan mana yang lebih penting.

Dari produk dan layanan yang terpilih, tentukan divisi utama yang mengirim layanan tersebut. Dengan demikian, akan diperoleh divisi apa saja yang masuk dalam scope BCM ini.

Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0