BANDUNG (bisnis-jabar.com): Lembaga riset telematika Sharing Vision memprediksikan transaksi layanan e-money akan mencapai Rp1,2 triliun pada tahun ini atau tumbuh 60% bila dibandingkan dengan transaksi 2011 sebesar Rp750 miliar.
Dimitri Mahayana, Chief Sharing Vision, mengungkapkan layanan e-money akan menjadi salah satu bisnis yang menggiurkan dan tumbuh lebih cepat mulai 2012 seiring dengan mendesaknya kebutuhan pelanggan.
Berdasarkan data Bank Indonesia, pengguna layanan e-money mencapai 12 juta orang hingga akhir tahun lalu.
Menurut dia, saat ini penyedia jasa layanan e-money terbagi menjadi dua, yakni dunia perbankan dan operator telekomunikasi. Kedua penyedia jasa ini, terus menggenjot pelayanannya untuk meningkatkan jumlah pelanggan masing-masing.
Namun, ujarnya, pengguna yang aktif bertransaksi hanya 1,2 juta orang atau 10% dari total pengguna. “Masih banyak pemilik akun e-money yang belum memanfaatkan layanan tersebut secara maksimal,” ujarnya hari ini.
Dimitri menuturkan saat ini penyedia layanan tersebut semakin menjamur, baik perbankan maupun operator telekomunikasi. Adapun konsep yang digunakan penyedia jasa uang elektronik itu bervariatif terutama untuk menarik minat calon pelanggan.(yri)