Studi Kasus Business Continuty Plan IT Operation (Bagian IV – Habis)

Strategi terakhir dari Incident Response Activity di dalam BCP IT Operation adalah strategi After Incident. Tahap pertama adalah memperbaiki lokasi utama. Setelah permintaan emergency procurement di setujui oleh Kepala Divisi Pengadaan, tahap selanjutnya adalah perbaikan. Tim menginstal OS, aplikasi dan database, software jaringan, LAN dan lain-lain. Setelah itu lakukan restorasi dan sinkronisasi data dari sistem yang aktif saat ini (alternate site). Uji dan verifikasi bahwa restore telah berhasil dilakukan. Lalu memodifikasi konfigurasi operating software dan network software agar konfigurasi sesuai, lalu aktifkan lokasi utama dan umumkan sistem telah kembali normal serta menonaktifkan BCP.

Setelah memperbaiki lokasi utama, Recovery Manager mempersiapkan Draft Laporan Recovery Bencana yang dibantu oleh Kepala Divisi IT untuk menyempurnakannya. Laporan tersebut berisi tentang pihak yang diberitahu terkait bencana, tindakan yang diambil anggota Business Continuity Team, hasil tindakan yang diambil, assessment dampak terhadap operasi bisnis normal dan lesson learned. Setelah selesai, laporan harus diserahkan kepada BOD dan CEO, Kepala Divisi Risk Management sebagai penanggung jawab penyimpanan dan pemeliharaan seluruh dokumen BCP perusahaan.

(sumber : sharingvision.com)
(sumber : sharingvision.com)

Prosedur BCP (during dan after) harus memberikan ruang gerak untuk para tim BCP, karena mempertimbangkan kondisi yang mereka hadapi adalah kondisi darurat atau bahkan kondisi chaos. Aplikasi dalam daily operation, Divisi IT telah mempunyai SOP lengkap termasuk cara pengaktifan data center utama dan DRC (backup system), maka pada dokumen BCP cukup disebutkan daftar nama dokumen prosedur SOP tersebut dan dimana dokumen itu disimpan. Keinginan menuliskan prosedur BCP secara detail, hanya akan layak apabila dilakukan oleh staf operasional dan/atau vendor yang terkait.

Untuk memprediksikan waktu yang diperlukan pada aktivasi lokasi alternatif, agar dapat memenuhi kebutuhan perusahaan (RTO: Recovery Time Objective), dapat dihitung dari kebutuhan waktu yang diperlukan masing-masing prosedur selama proses recovery tersebut.

(sumber : sharingvision.com)
(sumber : sharingvision.com)

Semakin siap alternate site maka seharusnya recovery dapat dilakukan dalam hirungan menit.(**)

Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0