Banyak perusahaan di Indonesia belum memiliki metoda dan prosedur baku untuk perencanaan kapasitas teknologi informasi baik dalam konteks dukungan terhadap Pengadaan Teknologi Informasi maupun dalam konteks mempertahankan performansi.
Untuk memiliki metode dan prosedur tersebut, perusahaan pertama kali harus mengetahui pentingnya Capacity Planning Penting bagi Perusahaan. Setelah itu perusahaan baru bisa membuat Capacity Planning dalam konteks Pengadaan Teknologi Informasi yang baik, benar serta aman dari dugaan penyelewengan. Setelah planning tersebut terbangun perusahaan siap membangun sistem teknologi informasi dengan performansi yang baik. Dan terakhir perusahaan bisa membuat perencanaan dan alokasi resource.
Yang jadi pertanyaan, bagaimana membangun Capacity Planning yang benar, baik dan aman dari penyelewengan? Bagaimana membangun sistem IT dengan kinerja yang baik dan bagaimana membuat perencanaan dan alokasi resource terkait pengadaan IT tersebut? Pertanyaan-pertanyaan tersebut semuanya dibahas dalam seminar “Capacity Planning untuk Pengadaan dan Peningkatan Performansi Teknologi Informasi” yang diselenggarakan oleh lembaga penelitian telematika Sharing Vision di Hotel Aston Primera, Jl. Djunjunan No. 96, Bandung, 12-13 Juli kemarin.
Seminar reguler bulanan ini dihadiri oleh 20 peserta dari tujuh instansi; Bank Bukopin, Bank DKI, Bank Papua, Jasa Marga, Antam, Pelindo III, dan PTPN IV. Yang menjadi speaker dalam seminar kali ini adalah Expert Sharing Vision, Dr. Arry Akhmad Arman dan co-speaker Ali Akbar, ST. MT dan dimoderatori oleh Dr. Agus Nggermanto, MT.
