“Ternyata 64 persen responden mengaku pernah mendapat konten pornografi dari internet,” ujar Aher.
SAAT ini kenakalan dan perilaku kriminal yang marak dilakukan oleh generasi muda di Indonesia salah satunya dipicu dari konten-konten negatif yang tersebar di dunia maya.
Contohnya, kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dalam survei lembaga telematika Sharing Vision akhir tahun lalu.
“Ternyata 64 persen responden mengaku pernah mendapat konten pornografi dari internet,” ujar Aher saat menggelar kampanye ‘Internet Sehat, Anak Sehat’ di Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung, Minggu (26/7/2015).
Aher bersama sang istri Netty Heryawan, memberikan selebaran berisi ajakan agar lebih memperhatikan dan imbauan untuk mengajarkan internet secara sehat.
Menurutnya, selain konten pornografi generasi muda juga mendapat konten organisasi radikal, bullying, geng motor dan terorisme.
Sementara itu Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat, Netty Heryawan, mengatakan, tahun ini terdapat 6.006 kasus anak berhadapan dengan hukum.
Selanjutnya 3.160 kasus pengasuhan, 1.765 kasus pendidikan, 1.366 kasus kesehatan dan narkotika, dan 1.032 kasus cybercrime dan pornografi.
“Hal ini berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) hingga April 2015,” katanya.
Selain itu, tambahnya, ada juga kasus pengabaian anak yang terjadi akhir-akhir ini. Mulai kasus yang di Jakarta itu sampai kasus Angeline di Bali.
Artikel ini juga dapat dilihat pada laman Pelitaonline.com.