Menurut Gartner, System Integration merupakan proses menciptakan sistem informasi yang kompleks, dapat meliputi desain atau membangun arsitektur atau aplikasi yang disesuaikan, mengintegrasikan dengan hardware lama atau baru, software paket atau software custom dan komunikasi.
Selain System Integration terdapat pula Organizational Integration. Beda level integrasi, beda pula mekasnisme dalam menjalankan integrasi. Dalam praktiknya, arsitektur bisnis dari unit organisasi tidak dapat diperlakukan secara terpisah dengan unit lain, selainn itu proses bisnis dari unit yang berbeda seringkali sangat berkaitan. Masing-masing unit bisa dipandang sebagai 3 layer:
- Arsitektur bisnis mendefinisikan struktur organisasi dan alur kerja . Level konseptual ini mendefinisikan pengguna sistem aplikasi
- Arsitektur aplikasi mendefinisikan penerapan aktual konsep bisnis dalam aplikasi perusahaan. Tujuannya untuk menjembatani antara domain aplikasi dalam arsitektur bisnis dan solusi teknis dalam arsitektur teknologi.
- Arsitektur teknologi/data mendefinisikan infrastruktur informasi dan komunikasi. Pada lapisan ini, IT harus memenuhi requirement bisnis.
Jenis interaksi tertentu antar sistem komputer, dapat menyerupai dengan interaksi antar manusia. Maka dari itu, penting untuk memikirkan semua level ketika mengintegrasi sistem tersebut. Suatu integrasi horizontal dari lapisan arsitektur dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis dengan efektif.
Reenginering proses bisnis mungkin dibutuhkan untuk meningkatkan efektifitas proses bisnis antar organisasi. Untuk mendukung proses bisnis antar organisasi dalam perusahaan efektif, sistem informasi eksisting harus diintegrasi. Hal tersebut bukan tugas yang mudah, khususnya jika terdapat sistem informasi heterogen. Cotohnya, proses antar organisasi harus didukung untuk memperkenankan rantai pasok elektronik, sementara sistem informasinya sangat otonom, sehingga membuat proses integrasi jadi lebih menantang.
Mempertimbangkan Kebutuhan Bisnis dapat menentukan keterkaitan seluruh departemen dalam mendukung bisnis perusahaan, dan keterkaitan antar perusahaan (semisal, Supplu Chain untuk produksi atau layanan). Setelah itu lanjut ketahap Integrasi Proses Bisnis. Tahap tersebut perlu dilakukan agar terciptanya integrasi proses bisnis, baik untuk operasional, hingga pada proses untuk mendukung pengambilan keputusan.
Tahapan berikutnya ialah Integrasi Aplikasi, di tahap ini bisa dilakukan dengan dua cara alternatif. Cara pertama yakni menggabungkan/mengganti sistem menjadi sistem yang terintegrasi (misal, ERP untuk operasional, sementara EDW untuk pengambilan keputusan), sedangka cara kedua adalah dengan menjembatani kumunikasi anatr aplikasi (EAI atau ESB).
Setelah melakukan tida tahapan integrasi diatas, maka tahap terakhir dalam Sistem Integrasi adala Integrasi Data. Pada tahap ini manejemen data harus terintegrasi, termasuk Master Data Management, Data Security dan Managemen Data secara umum. Selain Data Management, perusahaan juga harus membangun Data Governance.(**)