Menentukan Business Continuity Strategy

Business Continuity Strategy (BCS) bertujuan untuk mengindentifikasi Maximum Tolerable Period of Disruption (MTPD), menentukan Recovery Time Objective (RTO), menganalisa strategi agar efektif untuk pembiayaan, dan menentukan arsitektur disaster recovery center berdasar hasil analisis Business Impact Analysis, Risk Analysis, dan Continuity Requirement Analysis.

(sumber : sharingvision.com)
(sumber : sharingvision.com)

Maximum Tolerable Period of Disruption (MTPD) adalah durasi waktu yang setekah melewati waktu tersebut, keberlangsungan organisasi menjadi rusak (finansial/reputasi). Jika suatu layanan atau produk tidak bisa dipulihkan dalam durasi waktu tersebut. Ada beberapa fotor yang dapat dipertimbangkan saat menghitung MTPD yaitu dampak atas ketentuan pelanggaean ketentuan UU/regulasi, dampak pada staf atau publik, kesrusakan reputasi dan lain-lain.

(sumber : sharingvision.com)
(sumber : sharingvision.com)

Recovery Time Objective (RTO) merupakan suatu target waktu yang ditentukan bagi sebuah layanan agar dapat beroperasi kembali setelah terjadi gangguan atau bencana. RTO bisa memakan waktu beberapa bulan hingga kurang dari satu hari tergantung kepantingan. Dan RTO semestinya dipilih lebih kecil dari MTPD.

(sumber : sharingvision.com)
(sumber : sharingvision.com)

Ada tiga metode yang dapat diterapkan pada strategi Data Center (DC) atau Disaster Recovery Center (DRC) yaitu :

Hot Standby : metode redudansi yang memiliki satu sisterm yang berjalan secara simultan dengan sistem utama lain yang identik. Ketika terjadi kegagalan sistem utama, sistem hot standby segera mengambil alih fungsi sistem utama. Data harus diduplikasi secara real time, sehingga kedua sistem memiliki data yang identik.

Warm Standby : Metode redudansi yang memiliki satu sistem yang berjalan dibelakang sistem utama yang identik. Data secara teratur diduplikasi ke sistem kedua ini. Sehingga terdapat suatu waktu dimana sistem utama dan sistem kedua memiliki data yang berbeda atau data yang berbeda versi.

Cold Standby : metode redudansi yang mempunyai satu sistem sebagai back up untuk sistem utama yang lain yang identik. Sistem cold standby digunakan pada saat sistem utama mengalmi kegagalan.(**)

Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0