Indonesia, Urutan Pertama Serangan Kejahatan Siber

Pada 2013, Indonesia sempat masuk dalam urutan pertama sasaran serangan kejahatan siber. Jumlahnya hingga 42 ribu serangan setiap harinya.
2143180
Chief Sharing Vision yang juga dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) Dimitri Mahayana mengatakan, kejahatan dunia maya di tanah air tidak main-main.

“Kita telah menjadi negara yang memiliki risiko tinggi perihal keamanan teknologi informasi,” ujar Dimitri saat ditemui dalam seminar “Indonesia Cyber Crime Summit (ICCS) 2014” di Aula Barat ITB, Jalan Ganeca Kota Bandung, Kamis (9/10/2014).

Risiko lain yakni cyber crime intelligence serta cyber espionage, seluruhnya merongrong keamanan perusahaan dan negara. Saat ini rata-rata Threat Exposure Rate (TER) Indonesia menduduki peringkat pertama dunia dengan persentase sebesar 23,54 persen.

Menurut survei yang didapat dari Sharing Vision, dari 20 perusahaan yang telah dilakukan survei, sebanyak 65 persen menunjukkan bahwa pernah mengalami “kecelakaan” security.

“Meski demikian tidak sedikit perusahaan yang melakukan langkah pengamatan IT. Ada 82 persen yang telah melakukan itu. Serta 91 persen memiliki pengaturan atas hak akses di perusahaan,” terang dia.

Sementara itu, Ketua Panitia Seminat ICCS 2014, Yusep Rosmansyah mengatakan, kegiatan seminar itu diselenggarakan merujuk makin banyaknya kasus sekaligus kerugian yang diakibatkan oleh serangan siber di Indonesia.

“Bila dilihat, cyber crime merupakan salah satu isu sentral yang memiliki potensi melemahkan ketahanan nasional,” ujar Yusep.

Dampak atas cyber crime ini tentu harus diwaspadai. “Dampak kejatan siber diberbagai segi semakin dirasakan segenap elemen bangsa. Sehingga kami harus menyuarakan pentingnya perhatian dibidang ini,” tandasnya.

Acara ini digelar atas kerja sama STEI ITB dengan Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, dan disponsori PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. [hus]

Sumber

Shopping cart0
There are no products in the cart!
Continue shopping
0