Direktur Tipideksus Bareskrim Mabes Polri Brigjen Pol A Kamil Razak mengatakan, perkembangan teknologi yang pesat dimanfaatkan sejumlah orang tak bertanggung jawab dalam melancarkan tindak kejahatannya. Tak jarang pihak-pihak itu memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memperdaya targetnya.
“Kian tahun penyebaran pornografi ini sudah makin meningkat setiap tahunnya. Modusnya pun beragam,” kata Kamil usai menghadiri seminar Indonesia Cyber Crime Summit 2014, di Aula Barat ITB Bandung, Kamis (9/10).
Kamil mengatakan, di era teknologi informasi inilah semua bisa terkoneksi dengan internet. Termasuk cara pemeriksaan medis yang bisa dilakukan di balik layar komputer. Modus operandi terbaru seseorang mengaku-ngaku sebagai dokter yang menjadi temuannya.
“Jadi ambil contoh tentang pornografi melalui online. Model seperti menyuruh anak bugil dan diraba (bagian kemaluannya) untuk cara pemeriksaannya, lalu pegang terus diambil fotonya,” katanya.
Catatan Mabes Polri dalam tiga tahun terakhir kasus Pornografi yang ditangani selalu meningkat. Pada 2012 ada 30 kasus, lalu 2013 48 kasus dan 2014 hingga Agustus ini ada 31 kasus. “Jadi trendnya meningkat. Jika tidak waspada itu bahaya. Ini bagian dari cyber crime,” pungkasnya.
